ibuku masih tetap pemalu


Ibuku masih tetap pemalu

Ibu, kusesali tiap kekecewaanku semasa kecil sebab nasehatmu
Kusesali setiap keluhan yang meluncur dari mulut ini karena kesal atas omelmu yang sebenarnya sebuah ungkapan kasih sayang
Kusesali kalau aku terpaksa harus membuatmu terdiam memikirkan salahmu
Ibu, kini Wari kecil sudah tumbuh dewasa karena kasih sayangmu
Aku telah mampu memahamimu,
Memahami gerak tubuh yang tak mampu Ibu lukis menjadi sebuah pelukan hangat kala kami menangis tersedu,
Karena Ibu bukanlah aktor,
Ibu juga tidak lulus SD untuk mampu menuangkan peraaan Ibu menjadi rangkaian kata motivasi untuk kami,
Ibu yang semasa kecil sangat pemalu sampai malu mengenakan sarung,
Masih pemalu seperti dulu,
Ibu hanya mampu duduk lama usai shalat, melampiaskan semua keresahan hati pada-Nya, pada Sang Pencipta
Ibu malu untuk menampakkan kerisauan itu di depan kami, malu untuk menampakkan rasa sakit serta tangis itu.
Ibu hanya bisa mengadu pada Sang Kekasih hati,
Tak pernah letih dan bosan untuk berlama-lama mendo’akan kami serta mengungkapkan isi hati yang tak mampu beliau ungkapkan pada kami
Karena Ibuku masih tetap pemalu sampai sekarang.

Komentar